UPDATEBALI.com, TABANANÂ – Tumpukan sampah yang terus masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, mencapai angka kritis. Setiap harinya, TPA tersebut menerima kiriman sampah sebanyak 100 hingga 110 ton. Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa TPA yang hanya memiliki luas 2,75 hektar ini mungkin hanya dapat menampung sampah kiriman selama setahun lagi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Tabanan, Gusti Putu Ekayana, mengungkapkan bahwa situasi TPA Mandung sudah overload sejak lama, dan saat ini sampah telah mencapai ujung timur. Dalam upaya menjaga usia TPA, kemungkinan masih bisa bertahan setahun ke depan mengingat jumlah sampah yang terus masuk mencapai 100 hingga 110 ton setiap harinya. Sampah tersebut berasal dari tujuh desa layanan dan 22 desa mandiri.
Menanggapi kondisi tersebut, pihak terkait telah berusaha mengoptimalkan bank sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Berbasis 3R (TPS3R). Namun, sebagian besar TPS yang berada di pinggir jalur utama telah ditutup, sehingga masyarakat, termasuk banjar, dan bank sampah, harus berperan aktif dalam pengelolaan sampah. Sayangnya, dari 43 TPS3R yang tersebar di 10 kecamatan di kabupaten Tabanan, hanya 8 TPS3R yang masih aktif dan beroperasi dengan baik.
Gusti Putu Ekayana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kegiatan di TPS3R guna mendukung penerapan Peraturan Gubernur tentang pengolahan sampah berbasis sumber. Hal ini menjadi krusial untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlangsungan TPA Mandung.
Selain itu, untuk mengatasi tumpukan sampah di TPA Mandung, Dinas Lingkungan Hidup juga secara rutin menyemprotkan eco enzim guna mempercepat proses penguraian dan pembusukan sampah. Upaya ini bertujuan tidak hanya untuk menghilangkan bau tak sedap tetapi juga untuk mempercepat dekomposisi sampah. (tia/ub)