UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Dampak banjir yang melanda Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, mendorong upaya penanganan dari pihak berwenang. Pasca banjir, bantuan air bersih terus didistribusikan guna membantu warga yang terdampak banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Arthana Putra, menjelaskan bahwa sejak Jumat lalu 7 Juli 2023, telah merespons dampak dari cuaca ekstrem di Kabupaten Jembrana. BPBD Kabupaten Jembrana telah memasang tenda pengungsian serta tandon air bersih di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
“Kami terus mendistribusikan air bersih ke Pengambengan untuk mengisi tandon,” kata Arthana, saat dikonfirmasi Senin 10 Juli 2023.
Hingga saat ini, kata dia, sekitar 20 ribu liter air bersih telah didistribusikan. Selain itu, pihaknya menambahkan 2 tandon dengan kapasitas 2000 liter di Desa Pengambengan, dan 2 tandon lainnya dipasang di Gumbrih, Pekutatan.
“Selain itu, proses pembersihan pasca banjir juga terus dilakukan,” jelas Arthana.
Artana juga mengatakan, terkait cuaca ekstrim akhir akhir ini, potensi banjir masih bisa terjadi. Hal tersebut menurutnya, karena dampak El Nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) untuk Bali selatan.
“Kalau potensi (Banjir) masih memungkinkan, karena dampak el nino untuk bali selatan,” katanya.
Menurutnya, Daerah Jembrana memang sebagian besar wilayah kota dan pesisir rawan terjadi banjir. Selain itu, ada banyak sungai besar melewati daerah permukiman dan sudah banyak pendangkalan. Disamping juga daerah resapan juga berkurang seiring pembangunan, baik rumah-rumah penduduk maupun sektor-sektor publik.
“Penanganan dampak banjir ada beberapa wilayah yang terendam saat banjir saja dan ada juga yang harus diungsikan karena rendaman airnya bisa cukup lama. Kami sudah menyalurkan beberapa bantuan seperti tenda pengungsian, matras, selimut, bantuan kebutuhan dasar, pengobatan, air bersih logistik siap saji,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada aka cuaca ekstrim, curah hujan dengan intensitas tinggi. Jika mengalami terjadi musibah atau mengalami, segera melapor ke pihak BPBD.
“Untuk masyarakat, dihimbau untuk selalu waspada dan segera berkoordinasi lewat aparat kewilayahan terbawah dan melaporkan kepada kami di BPBD,” pungkasnya.
Kepala Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, mengungkapkan bahwa empat banjar yang terdampak banjir, yakni Banjar Munduk, Banjar Kelapa Balian, Banjar Ketapang Muara dan Banjar Ketapang Lampu, dengan jumlah sekitar 1000 lebih kepala keluarga (KK) di Desa Pengambengan.
“Ada empat banjar. Dua banjar yang terdampak parah dan dua banjar lagi sekitar 40 hingga 50 persen warga yang terdampak,” kata Kamaruzzaman, saat ditemui di lokasi penyedotan air di Bajar Ketapang Muara, Senin 10 Juli 2023.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Jembrana telah memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir, termasuk makanan dan air bersih.
“Dapur umum di kantor desa setiap harinya memasak sekitar 2.000 hingga 2.500 bungkus nasi yang dibagikan kepada warga. Ada juga 5 titik tandon air bersih yang disuplai langsung oleh pemerintah,” papar Kamaruzzaman.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam mengatasi keluhan warga yang mengalami gatal-gatal akibat terendam banjir, pihak desa telah berkoordinasi dengan Puskesmas II Negara untuk memberikan fasilitas pemeriksaan kepada warga yang mengalami keluhan tersebut.
“Beberapa warga mengeluhkan gatal-gatal. Kami sudah meminta bantuan dari puskesmas dan mengarahkan warga untuk melakukan pemeriksaan,” tambah Kamaruzzaman. (dik/ub)