Sabtu, April 26, 2025
BerandaBaliBI Bali: Kebutuhan Uang Tunai Naik Rp2,1 triliun di Akhir 2021

BI Bali: Kebutuhan Uang Tunai Naik Rp2,1 triliun di Akhir 2021

UPDATEBALI.com, Denpasar  – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali memperkirakan kebutuhan uang tunai bulanan masyarakat di Pulau Dewata pada akhir 2021 akan meningkat mencapai Rp2,1 triliun terkait perayaan Natal dan menjelang Tahun Baru 2022.

“Rata-rata kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali setiap bulan pada periode Januari-November 2021 mencapai Rp792 miliar,” kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Minggu (26/12).

Menurut Trisno, pihaknya telah menyiapkan uang tunai untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan tersebut, baik dalam jumlah maupun pecahan yang dibutuhkan sebanyak 1,5 kali dari proyeksi kebutuhan hingga akhir tahun 2021.

Baca Juga:  Penumpang Terus Meningkat, Bandara I Gusti Ngurah Rai Layani 5 Juta Penumpang Hingga Bulan Juli

Secara tahunan, total kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali diperkirakan akan mencapai Rp10,8 triliun.

Sejalan dengan peningkatan kebutuhan uang tunai, jumlah transaksi digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Sampai dengan Oktober 2021, tercatat jumlah transaksi QRIS mencapai 982 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp75 miliar.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 555 persen (ytd) dari sisi transaksi dan 345 persen (ytd) dari sisi nominal, jika dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang tercatat sebesar 150 ribu transaksi dengan nominal Rp17 miliar.

Baca Juga:  Senderan Longsor Timpa Rumah Warga di Gunung Salak Selemadeg Timur

“Peningkatan jumlah transaksi QRIS didukung oleh semakin meluasnya penerimaan pelaku usaha yang telah memanfaatkan kemudahan bertransaksi menggunakan QRIS,” ujar Trisno.

Pada awal Desember 2021, jumlah merchant QRIS tercatat mencapai 388.223 merchant atau tumbuh 122 persen (ytd) dibandingkan awal tahun 2021 yang tercatat sebanyak 174.893 merchant.

Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi baik tunai maupun nontunai, Trisno kembali mengimbau masyarakat untuk selalu meneliti uang yang diterima dengan 3D, yaitu dilihat, diraba dan diterawang agar terhindar dari kerugian uang yang diragukan keasliannya.

Baca Juga:  Kejari Badung Gelar Kegiatan "Jaksa Masuk Sekolah" di SMAN 1 Kuta Utara

Kemudian selalu merawat uang rupiah dengan 5J, yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan dibasahi dan jangan diremas agar uang selalu dalam kondisi baik.

“Berhati-hati dalam bertransaksi baik secara tunai maupun non-tunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti username dan password, pin serta kode OTP (one time password). (ub/ant)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments