UPDATEBALI.com, LOMBOK TENGAH – Perundungan siber (cyberbullying) banyak terjadi dan menimpa pelajar di dunia maya. Perilaku agresif suatu kelompok atau individu, dengan menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu itu, biasanya dilakukan terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut.
Untuk memahami jenis cyberbullying, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan madrasah di Lombok Tengah, NTB, Kamis (25/5) pagi, pukul 09.00 WITA.
Mengusung tema ”Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya”, diskusi virtual itu akan menghadirkan tiga narasumber. Yakni, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Muhammad Amin, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lombok Tengah Nasrullah, influencer Inta Oceania, dan Fitta Mamita sebagai moderator.
”Ayo, ikuti diskusi gratis ini hanya dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra2505. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (24/5).
Kemenkominfo menjelaskan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ”sedang”.
”Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Webinar literasi digital di lingkungan komunitas pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, perundungan biasa menimpa kepada mereka yang lemah. Adanya perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban membuat cyberbullying berlanjut ke dunia nyata. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental.
”Bentuk cyberbullying yang bisa terjadi, yakni berkata kasar, menghina, mencaci maki dalam kolom komentar. Lalu mengancam atau menyerang seseorang dengan menggunakan akun palsu, serta meniru atau memalsukan akun dengan foto atau biodata orang lain,” jelas Kemenkominfo dalam rilisnya.
Selain itu, lanjut Kemenkominfo, perundungan siber dilakukan dengan cara menyebar kebohongan tentang seseorang, memposting foto/video yang bersifat mempermalukan atau menyakitkan orang, dan mengirimkan pesan jahat kepada seseorang melalui media sosial.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Baca juga:
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Laksanakan FOD Cleaning demi Keselamatan Penerbangan
Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Kecakapan digital menjadi penting karena, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 telah mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu masih di angka 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (*ub)