UPDATEBALI.com, BANGLI – Pulau dewata selain terkenal dengan objek wisata yang dimiliki juga karena beragam budaya dengan tradisi unik dan kesakralnnya. salah satunya adalah tari Janger Maborbor.
Sebuah tarian sakral menggunakan media api yang sampai saat ini tetap dilestarikan warga Banjar Adat Metra, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli, Bali.
Tarian ini dipentaskan untuk menolak wabah penyakit atau marabahaya, dimana penari akan menginjak bara api tanpa terbakar.
tari sanghyang janger maborbor di tarikan oleh 5-10 pasang penari putra dan putri yang belum menginjak dewasa, dalam pementasannya, tidak jauh beda dengan janger pada umumnya yang memadukan unsur gerak dan nyanyian.
Pada puncaknya, dimana pemimpin upacara telah selesai menghaturkan persembahan, tumpukan bara api pun disiapkan dihadapan para penari.
Tidak menuggu lama, para penari langsung beraksi menginjak-injak bara api dalam kondisi kesurupan, bahkan ada yang sampai memakan bara apinya.
Kekuatan itu diyakini berasal dari sesuhunan yang merasuki raga sang penari.
Setelah bara api padam, para penari diperciki air suci dan pulih seperti semula tanpa kurang suatu apapun.
Tentunya hal ini membuktikan kemahakuasaan tuhan yang memberi kekuatan kepada ciptaannya.
Sampai saat ini tarian janger maborbor, yang secara turun temurun selama ratusan tahun telah diwariskan oleh leluhur terus dilestarikan.
Walaupun Jangger Maborbor merupakan salah satu tarian sakral yang di tarikan ketika ada pujawali, tarian ini juga boleh ditampilkan meski tidak dilaksanakan pujawali dengan syarat, seluruh rangkaian, sarana upacara tetap dilakukan seperti ditampilkan saat pujawali seperti melaksanakan piuning dan persembahan lainnya.
Diharapkan dengan terus dilestarikannya berbagai kesenianan sakral yang ada, mampu lebih menguatkan adat dan budaya bali. (put/ub)