UPDATEBALI.com, BULELENG – Sebanyak 1.300 ekor babi di Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng mati. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng bantah penyebab kematian itu karena virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika yang belakangan ini sering terjadi di Bali.
{bbbanner}
Saat di konfirmasi Rabu 3 Mei 2023, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan I Made Suparma mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi ribuan ternak babi yang mati itu dari pemerintah kecamatan maupun puskeswan.
"Belum ada informasi, mungkin nanti sekalian ke timur, kami akan ngecek ke sana," Ucap Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan I Made Suparma
Namun, pihaknya hanya mendapatkan informasi mengenai delapan ekor babi yang mati di Desa Munduk Bestala, Seririt, Buleleng. Hal itu diduga akibat dari penyakit kolera, sebab sebelumnya babi tersebut sempat mengalami mencret, tidak nafsu makan, bulu berdiri hingga akhirnya mati.
"Yang jelas bukan ASF, tapi kami tetap monitoring dan mendatantkan dokter hewan ke sana," Tegas Suparma.
Disisi lain, Perbekel Desa Bila Ketut Citarja Yudiarda membenarkan adanya ribuan babi yang mati tersebut. Dimana kematian babi itu sudah terjadi sejak Maret hingga April 2023, namun pihaknya masih belum mengetahui penyebab pasti kematiannya.
"Akhir maret sampai april itu, jadi sudah ada sekitar 1.300 babi yang mati di wilayah kami," Tandas Perbekel Desa Bila Ketut Citarja Yudiarda. (dna/ub)