Selasa, Maret 11, 2025
BerandaNewsAntisipasi Penularan Virus Flu Burung di Jembrana, Pasar Unggas Disinfektan

Antisipasi Penularan Virus Flu Burung di Jembrana, Pasar Unggas Disinfektan

 

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Untuk mengantisipasi penularan flu burung, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Jumat 10 Maret 2023 melakukan penyemprotan cairan disinfektan di  Pasar Umum Negara. Penyemprotan tersebut menyasar pedagang ayam atau unggas.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Jembrana, I Wayan Widarsa mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mencegah meluasnya virus tersebut karena bersifat zoonosis, yang sangat berbahaya bagi manusia.

"Kami dari bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner melakukan langkah antisipasi penularan virus flu burung atau ai karena sudah tersiar kabar bahwa ada virus flu burung jenis baru. Dalam hal ini maksudnya untuk mencegah meluasnya virus tersebut, karena hal ini bersifat virus, jadi sangat berbahaya bagi manusia karena bersifat zoonosis," kata Widarsa, disela sela kegiatan penyemprotan disinfektan.

Baca Juga:  Ibu di Bogor Pura-pura Diculik Polisi Tetapkan Sebagai Tersangka

{bbbanner}

Meskipun di Kabupaten Jembrana belum ditemukan adanya unggas atau warga yang terinfeksi virus flu burung, namun penyemprotan cairan disinfektan ini dilakukan guna mencegah dan mengantisipasi penularan virus flu burung di Kabupaten Jembrana.

"Untuk itu kami melakukan spraying disinfektan di pasar hewan terutama pasar unggas, di kandang-kandang peternak dan juga tempat pemotongan," terangnya.

Baca Juga:  BKN RI Apresiasi Digitalisasi Layanan Administrasi SIASN di Buleleng

Langkah pencegahan virus flu burung yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana ini tidak hanya menyasar pedagang ayam yang ada di pasar, namun juga kandang dan ayam milik peternak, baik ayam petelur maupun pedaging yang ada di Kabupaten Jembrana, termasuk juga pedagang burung dan tempat pemotongan unggas. Selain itu, lalu lintas keluar masuk unggas melalui Pelabuhan Gilimanuk Ketapang juga diperketat. 

Terkait merebaknya isu virus flu burung, Made Nadi salah seorang pedagang ayam di Pasar Umum Negara mengaku jika wabah flu burung ini kini berpengaruh terhadap permintaan ayam dari masyarakat. Ia mengaku sejak merebaknya isu flu burung ini, permintaan ayam dari masyarakat menurun hampir 50 persen.

"Penurunannya sangat signifikan dari biasanya saya memotong 10 ekor sekarang menjadi 5 ekor agak sepi lagi. Kalau harga masih stabil kalau Ayam merah di sini masih 60 ribu," ungkapnya. (dik/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments