Senin, Maret 10, 2025
BerandaNewsStok VAR Menipis, Anak di Sambangan Digigit Kucing Liar Kesulitan Dapat Vaksin

Stok VAR Menipis, Anak di Sambangan Digigit Kucing Liar Kesulitan Dapat Vaksin

 

UPDATEBALI.com, BULELENG – Kasus gigitan hewan rabies masih banyak terjadi, namun stok Vaksin Anti Rabies (VAR) semakin menipis.

Salah satu warga asal Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng kesulitan mendapat vaksin untuk anaknya yang digigit kucing liar.

Saat dikonfirmasi Jumat 3 Maret 2023, Putu Jana menyampaikan bahwa anaknya bernama Putu Wahyu Wiguna (6) sempat digigit kucing liar pada Kamis 23 Februari 2023 lalu, saat anaknya tengah makan.

Namun peristiwa tersebut baru diceritakan putra pertamanya, pada Jumat 24 Februari 2023 sore.

Mengetahui anak digigit kucing liar pada bagian telapak tangannya hingga terluka, Jana pun langsung membawa anaknya ke IGD RSUD Buleleng agar mendapatkan VAR dosis pertama.

Setelah itu pihak rumah sakit menjadwalkan Wahyu untuk melakukan vaksin dosis ke dua, pada Jumat 3 Maret 2023, di Puskesmas Sukasada I.

Baca Juga:  Fokus pada Pelestarian Adat dan Budaya Bali, Bupati Badung Terima Silaturahmi Pemuda Banjar Tainsiat

{bbbanner}

"Itu digigitnya Kamis, tapi besoknya baru diceritakan. Setelah itu langsung saya bawa ke IGD RSUD Buleleng untuk VAR dosis pertama," Ucap Putu Jana

Namun saat Jana ke Puskesmas Sukasada I ternyata stok vaksinnya sudah habis.

Dimana kala itu hanya ada beberapa vial yang tersisa disalah satu puskesmas di wilayah Kecamatan Seririt.

Kata pihak medis hal ini disebabkan karena Kesehatan (Dinkes) Buleleng masih mengamprah VAR di Dinkes Bali.

"Setelah vaksin pertama dijadwalkan vaksin kedua di Puskemas Sukasada I. Tapi katanya sudah habis, yang tersisa hanya beberapa vial di Puskesmas daerah Kecamatan Seririt," Jelas Putu Jana.

Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto mengatakan kemarin Kamis 2 Maret 2023, pihaknya baru mendapatkan tambahan vaksin sebanyak 300 vial.

Memang kasus gigitan rabies masih banyak di Buleleng rata-rata kasus gigitan rabies mencapai 20 an orang, sehingga dibutuhkan banyak VAR setiap harinya.

"Kemarin dapat tambahan dari Provinsi 300 vial. Memang susah sekali kita dapatkan VAR ini, nah yang menjadi ke khawatiran kan kasus gigitan masih banyak," Ungkap Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto

Selanjutnya, dr Sucipto menyebut jika pemberian vaksin tidak lagi menggunakan protap, atau tidak memandang resiko ringan, sedang, dan berat. Jadi setiap orang yang terkena gigitan wajib datang ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan VAR.

"Anjing yang gigit itu dipantau, kalau 14 hari anjingnya sehat tidak dilakukan vaksin ke 3. Tapi kalau hewan itu tidak diketahui itu wajib vaksin ke 3," imbuhnya.

Sementara itu, dr Sucipto mengaku jika pihaknya tidak pernah membiarkan ada kekosongan VAR, namun jika ada maka akan direlokasi dari Puskesmas terdekat.

Jika kekurangan maka secepatnya VAR itu akan didistribusikan.

Untuk pengadaan pada Maret atau April anggarannya masih sedikit, sehingga pihaknya masih mengandalkan Kemenkes dan Provinsi.

"Untuk mencegah rabies kita perlu VAR itu, jadi stoknya sebenarnya tidak boleh kosong. Apalagi rabies tidak bisa diobati, jadi VAR salah satu cara mencegah agar tidak terjadi kematian," Terang dr Sucipto. (diana/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments