Senin, Maret 10, 2025
BerandaNewsSolar Habis, Supir Menunggu 12 Jam Lebih Hingga Menginap di SPBU 

Solar Habis, Supir Menunggu 12 Jam Lebih Hingga Menginap di SPBU 

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Sejumlah SPBU di wilayah Jembrana, Bali mulai kehabisan stok BBM solar, Senin (5/12/2022). Stok solar mulai langka ini sejak tiga hari lalu. Sejumlah pengemudi truk harus rela menunggu hingga 12 jam lebih, bahkan ada yang sampai menginap di areal SPBU, karena BBM solar di kendaraannya sudah sangat menipis.

"Saya di sini (SPBU) sudah dari jam 9 malam. BBM solarnya sudah enggak ada, dari arah Denpasar mau ke Gilimanuk ke Jawa. Pokoknya mulai dari Denpasar itu mulai dari Tabanan, ada 9 pompa bensin saya masuki Sampai di sini (Jembrana)," kata salah seorang supir, Budiono (54), asal Surabaya, Jawa Timur, saat ditemui UpdateBali di areal SPBU Desa Mendoyo Duah Tukad, Senin (5/12/2022).

Budiono juga mengeluhkan kekosongan stok solar yang terjadi di sejumlah SPBU. Menurutnya, kelangkaan stok solar ini sangat menyusahkan para supir angkutan barang terutama kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar. Bahkan dirinya harus menginap di SPBU menunggu stok solar datang.

Baca Juga:  Ketua TP PKK Tabanan Hadiri Acara Dua Tahun Kepemimpinan Jaya-Wira

"Kok bisa begini, barang sudah naik mahal, kok mau disulitin lagi, ya apa ini permainan lagi," keluh supir pengangkut palen palen ini.

Hal serupa juga di keluhkan pengemudi truk bok bermuatan susu, Edianto (49), asal Jakarta, mengaku sejak turun dari kapal di pelabuhan gilimanuk sudah lima SPBU ia coba isi, namun stok solar semua habis.

"Sudah dari jam setengah tujuh saya nunggu. Sisa solar hanya bisa jalan sampai 20 kilometer kurang lebih. Jadi harus nunggu di sini saja," ungkapnya.

Selain itu muatan susu yang ia bawa juga sangat beresiko rusak, karena mesin pendingin harus tetap hidup, sehingga mesin kendaraan tidak boleh sampai mati.

"Kalau sudah habis solar, mesin pasti mati, pendingin juga mati dan barang pasti rusak. Mau gimana lagi," ucapnya.

Ia berharap ada perbaikan sistem pengiriman BBM khususnya solar dan stok solar bisa cepat di datangkan. Karena menurutnya, kalau lama kondisi seperti ini mengakibatkan pengeluaran bertambah banyak.

"Tolonglah untuk bapak-bapak yang di sana (Pemerintah) untuk masalah BBM terutama solar, tolonglah diperbaiki manajemennya, cara pengirimannya, biar temen-temen kita yang di lapangan, tidak dibuat bingung. Namanya kita kerja kan mencari rejeki untuk menafkahi keluarga, kalau begini kan tambah pengeluaran lagi," ungkapnya.

Di lain tempat, SPBU Kaliakah sempat menjadi buruan para supir truk. Pasalnya, SPBU tersebut masih mempunyai stok BBM solar. Dari pantauan di lokasi, truk truk besar mulai berdatangan di SPBU Kaliakah, bahkan antrean sempat membuat kemacetan lalin di jalan depan terminal Kaliakah Negara. 

Baca Juga:  Bupati Tamba Buka Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay

Ditemui di ruangan kantor SPBU, Ni Putu Yanti Ariasih, petugas admin SPBU Kaliakah mengatakan, untuk saat ini stok BBM solar di SPBU hanya tinggal sekitar 3,5 ton. Dari stok tersebut hanya bisa bertahan hingga siang hari saja, sedangkan saat ini antrean kendaraan truk semakin banyak berdatangan.

"Stok ini, sisa dari hari Jumat (3/12) lalu. Itupun bisa ngisi paling sampai siang saja habis," ungkapnya.

Menurutnya, jatah stok BBM solar diakhir tahun dibatasi. Sebelumnya hingga 16 ton per Minggu, sekarang hanya 8 ton.

"Untuk saat ini kita dibatasi jatah solarnya karena kuota akhir tahunnya kita sudah mau habis. Tapi itupun tidak di SPBU Kaliakah saja, jadi semua SPBU. Jadi untuk jatahnya itu dikasi seminggu sekali, untuk jumlah kedatangannya hanya 8 ton," pungkasnya.(nal/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments