UPDATEBALI.com, TABANAN – Bangunan ruang kelas SDN 3 Kukuh, Marga, Tabanan roboh pada Rabu (26/10/2022). Tak ada korban jiwa dalam insiden ini, pasalnya pihak sekolah sudah mengantisipasi sejak 6 (enam) bulan lalu dengan memindahkan proses belajar mengajar di ruang perpustakaan. Ini dikarenakan, sebelum ambruk, kondisi ruang kelas yang semestinya digunakan untuk kelas 3 tersebut memang sudah dalam kondisi rusak bagian atap.
Baca juga:
Percepat Perubahan Perda RTRW, Bupati Sedana Arta Hadiri Rapat Koordinasi Linsek di Jakarta
Ambruknya bangunan ruang kelas 3 SDN 3 Kukuh, Marga ini diketahui oleh Endang Liswanti yang juga seorang guru setempat dan tinggal tepat disebelah gedung bangunan sekolah. Endang Liswanti mengatakan, ia mendengar suara 'brug' di sebelah rumahnya. Awalnya ia tak menyangka jika suara tersebut berasal dari salah satu ruang kelas di sekolah tempat ia mengajar. Ia pun mencoba mengecek lokasi suara dan melihat atap ruang kelas 3 ambruk.
"Sekitar jam 03.30 wita, saat itu dengar suara brug, setelah dicek ternyata atapnya sudah ambruk,"jelasnya.
Kepala SD Negeri 3 Kukuh, Ni Nyoman Sudiratnadi, mengatakan, bangunan sekolah yang berdiri sejak tahun 1978 ini bahkan sudah pernah dilakukan rehab hanya skala ringan. Bahkan dari pihak sekolah juga telah mengajukan permohonan untuk bisa mendapatkan bantuan rehab ruang kelas sekolah dari DAK.
"Siswa kelas 3 sementara belajar di ruang perpustakaan, dan kelas 2 kami terapkan shift siang gantian dengan kelas 1, karena ruang kelas 2 juga rawan roboh,"terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Ngurah Darma Utama saat dikonfirmasi mengatakan, mengingat kejadian ini sifatnya bencana, maka untuk perbaikan diusulkan lewat BPBD melalui dana tanggap bencana. "Tadi sudah diatensi dan dicek oleh BPBD, karena sifatnya bencana maka diajukan ke dana tanggap bencana,"jelasnya.(tia/ub)
