Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliDampak Kenaikan Harga BBM, Harga Barang di Pasar Badung Mulai Naik

Dampak Kenaikan Harga BBM, Harga Barang di Pasar Badung Mulai Naik

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pedagang bahan dapur di Pasar Badung, Denpasar, mengungkapkan harga sejumlah bahan mengalami kenaikan secara serentak, akibat kenaikan harga BBM subsidi Sabtu (3/9/2022).

“Sejak dua hari lalu harga BBM naik, cabai kecil, cabai keriting, lombok besar, bawang merah dan bawang putih ikut naik,” kata Komang Widiasih (31) salah satu pedagang bahan dapur di Pasar Badung Denpasar, Senin (5/9/2022).

Widiasih menuturkan, sejak dua hari lalu kenaikan harga berlangsung serentak, seperti bawang merah dari Rp20 ribu menjadi Rp.25 ribu, cabai rawit dan cabai besar dari Rp40 ribu menjadi Rp43 ribu.

Pedagang yang mengambil barang langsung dari petani daerah seperti di Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng ini mengaku kenaikan harga secara serentak umum terjadi akibat adanya kenaikan harga Bahan Baku Minyak (BBM) maupun menjelang hari raya.

Baca Juga:  Pemkab Jembrana Bakti Penganyar ke Pura Mandara Giri Semeru Agung

Dengan demikian menurutnya dampak dari kenaikan BBM merupakan hal yang masih wajar, meskipun setiap adanya kenaikan harga akan berimbas langsung terhadap penjualannya.

“Kenaikan harganya cepat tapi naiknya sedikit demi sedikit, rata-rata naik mulai Rp1.000 tidak langsung tinggi. Kalau pembeli tidak berkurang tapi daya belinya menurun, dari yang beli satu kilogram menjadi setengah kilogram. Jadi kalau biasa sehari dapat Rp1,5 juta sekarang Rp1 juta,” ujar Widiasih.

Baca Juga:  Buka Lomba Tari Jauk Manis dan Mekendang Tunggal, Wabup Kasta Berharap Pelestarian Budaya Ditingkatkan

Kepada media, Widiasih mengatakan upaya subsidi harga bahan dapur telah dilakukan pemerintah melalui Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar.

Upaya tersebut disebut membantu pihaknya karena sejumlah pembeli mulai menyampaikan keresahan lantaran harga bahan dapur naik secara bersamaan.

Direktur Utama Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata mengaku saat ini pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sedang berfokus pada operasi pasar melalui subsidi harga kepada pedagang untuk mengantisipasi lonjakan yang lebih tinggi.

Untuk menyikapi kenaikan BBM ini perlu diantisipasi segera, kata dia, dengan solusi yang ditawarkan berupa subsidi harga Rp1.000 terhadap bawang merah, cabai rawit dan cabai besar per kilogram serta telur per kerat.

Baca Juga:  Unud Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Negeri Manado

“Solusi untuk menekan inflasi ini gerakan di hilir, inilah solusi kami ikut berperan dalam menekan harga. Nah solusi lain adalah bagaimana di hulu, seperti kita lihat cabai, bawang, telur ini kan kondisi di sumber, ini perlu penataan dan domain itu sudah tentu bukan di pasar,” kata dia.

Kendati demikian, Wiranata melihat berdasarkan survei hingga Senin pagi, belum ada kenaikan signifikan terhadap bahan dapur maupun bahan pokok di Pasar Badung, karena dapat diantisipasi lewat subsidi harga yang dilakukan bergilir ditiap lima lapak pedagang.(ub/antara)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments