UPDATEBALI.com, BADUNG – Warisan budaya Indonesia sangat beragam keberadaannya, dimulai dari artefak, pakaian, rumah tradisional, hingga minuman. Seperti halnya Menjadoel merupakan sebuah wadah kegiatan yang berkolaborasi dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana dengan Rumah Reina melestarikan jamu sebagai warisan budaya Indonesia pada Generasi Milenial dan Gen Z serta langkah aktif untuk mendukung para UMKM di zaman sekarang.
Puncak acara kampanye MenJaDoel telah resmi digelar pada Minggu (12/6/2022) bertempat di Geo Open Space, Jalan Raya Kedampang-Kerobokan Kelod, Kuta Utara Badung.
Berdasarkan informasi yang diterima reporter Updatebali.com dari Humas MenJaDoel, Kampanye MenJaDoel bersama Rumah Reina memiliki komitmen, yaitu sebagai sarana mengembangkan kearifan lokal dalam upaya melestarikan jamu sebagai warisan budaya Indonesia di tengah modernisasi generasi saat ini, serta membantu mendukung UMKM penggiat jamu untuk tetap bertahan dan berkembang.
Kegiatan MenJaDoel diawali dengan pembukaan Sunday Market yang telah berkolaborasi dengan para UMKM kuliner, fashion dan kerajinan seni yang ada di Provinsi Bali.
Oktava Anggara sebagai Wakil Ketua Panitia MenJaDoel dalam sambutannya menjelaskan, kampanye MenJaDoel digelar dengan menggunakan sentuhan jaman dulu yang dipadukan dengan gaya yang disukai oleh Gen Z dan Milenial, dimana setiap pengunjung yang hadir memakai dresscode bertemakan batik dan juga berkain.
“Guna membangkitkan generasi muda akan pentingnya jamu dan demi mengubah stigma jamu yang pahit maka acara MenJaDoel kami selenggarakan,” jelas Oktava Anggara.
Made Ayu Aryani selaku Owner Rumah Reina memaparkan, anak muda sebagai penjaga nilai, dimana tentunya anak muda yang mengangkat nilai – nilai masyarakat yang ada. Khususnya di Bali, dengan sendirinya dan meningkatkan nilai – nilai budaya yang harus selalu dilestarikan merupakan hal yang penting.

“Dengan MenJaDoel ini adalah implementasi mata kuliah Aktivitas Humas dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana yang merupakan salah satu representasi dari upaya menciptakan muda saat ini untuk budaya, khususnya jamu,” papar Made Ayu Aryani dalam acara Talkshow MenJaDoel.
leader MenJaDoel, Julia Ratih Gita Dwiyana Sitompul, B.BA., menambahkan pentingnya budaya Indonesia, utamanya jamu dalam acara Talkshow MenJaDoel. Generasi muda memegang sebuah tanggung jawab, kehormatan dan juga challenge untuk budaya kedepannya.
“Kita harus bisa mengenalkan jamu tidak hanya kepada teman – teman kita tapi juga bisa ke seluruh dunia, seperti halnya batik. Kita perlu saling bahu membahu untuk memuji jamu dan itu dimulai dari diri kita sendiri, setelahnya baru kita bisa mengenalkan jamu itu kepada orang – orang di sekitar kita,” terang Julia Ratih Gita Dwiyana Sitompul.
Tentang Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Udayana berdiri pada tahun 2011, dengan dua bidang kekhususan yaitu Hubungan Masyarakat serta Komunikasi Massa dan Media Guna mewujudkan program studi menghasilkan sarjana komunikasi yang, mandiri dan berbudaya, maka Program Studi Komunikasi FISIP Udayana memiliki misi menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas unggul, berkarakter dan memiliki integritas tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kemudian, mengembangkan penelitian dan pengabdian dalam bidang ilmu komunikasi yang sesuai dengan kebutu han masyarakat, bangsa dan negara serta menjadikan Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Udayana sebagai pusat studi komunikasi yang berlandaskan pengembangan IPTEK dan nilai budaya.(den/ub/unud.ac.id)