Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaBali66% Sampah Bali Belum Terkelola, Putri Koster Desak Perubahan Pola Pengelolaan

66% Sampah Bali Belum Terkelola, Putri Koster Desak Perubahan Pola Pengelolaan

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, kembali menegaskan pentingnya perubahan pola pengelolaan sampah di Bali.

Dalam Webinar Sosialisasi Pembatasan Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber yang digelar secara daring dari Jaya Sabha, Denpasar, Rabu, 28 Mei 2025, ia secara tegas meminta agar pola lama berupa angkut sampah dari rumah ke TPS3R maupun TPA segera dihentikan.

“Dengan mempertahankan pola angkut sampah, tentu tidak menyelesaikan masalah. Secara tidak langsung, hal ini akan membuat warga menjadi manja dan enggan mengolah serta memilah sampah,” ujar Ny. Putri Koster di hadapan peserta webinar yang terdiri dari pengurus desa, kelurahan, dan kecamatan se-Bali.

Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan secara individual, melainkan memerlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta.

Baca Juga:  Sekda Badung Adi Arnawa Sosialisasi Listibiya dan Temu Kangen Seniman Tua

Mengacu pada Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, Putri Koster mengajak seluruh pihak untuk aktif meningkatkan sinergi dan koordinasi dalam sosialisasi serta pelaksanaan sistem pengelolaan sampah berbasis sumber.

“Jangan sampai kita hanya berada di belakang meja tanpa turun ke lapangan untuk memantau dan mengawal jalannya tata kelola menuju Bali bersih sampah secara nyata. Kolaborasi, komunikasi, sinergi, dan komitmen harus menjadi landasan utama,” tegasnya.

Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, I G.A.K. Kartika Jaya Seputra, turut menyuarakan dukungan terhadap inisiatif ini.

Ia menyebutkan bahwa mewujudkan Bali yang bersih dan bebas sampah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga:  Berikut Informasi Label Gizi Pangan Olahan yang Diperlukan Tubuh untuk Kurangi Asupan Gula

Kartika Jaya menambahkan bahwa bidang lingkungan, kehutanan, dan energi menjadi salah satu dari enam prioritas utama Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace.

Salah satu fokus utama adalah mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan membudayakan sistem pengelolaan sampah berbasis sumber hingga ke tingkat desa, desa adat, kelurahan, dan komunitas.

Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, jumlah sampah yang dihasilkan Bali setiap harinya mencapai sekitar 3.436 ton. Dari total tersebut, 60% merupakan sampah organik, 17% plastik, dan sisanya residu. Adapun sumber utama sampah berasal dari rumah tangga (60%), pasar (7%), dan sektor perniagaan (11%).

Baca Juga:  Bunda Rai Wahyuni Sanjaya Hadiri dan Dukung Pasar Rakyat TP PKK Buleleng

Sayangnya, sistem pengelolaan sampah di Bali masih menghadapi tantangan serius. Tercatat 43% sampah masih dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), 23% berakhir di lingkungan, 18% telah berhasil dikurangi, dan baru 16% yang tertangani secara optimal. Artinya, sekitar 66% sampah di Bali belum dikelola dengan baik.

Dalam kesempatan itu, peran prajuru desa adat turut menjadi sorotan. Mereka diminta berperan aktif dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing, termasuk menjatuhkan sanksi adat kepada krama yang melanggar kesepakatan paruman desa adat sebagai bentuk dukungan terhadap sistem PSBS.

Webinar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen kolektif menuju Bali yang lebih bersih, sehat, dan lestari.(yud/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments