UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Sebanyak 113 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Negara telah menerima remisi dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia pada Kamis, 17 Agustus 2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak 61 narapidana (napi) yang terlibat dalam kasus narkotika mendapatkan remisi, menjadikan mereka sebagai penerima terbanyak.
Data yang diperoleh dari Rutan Negara mengungkapkan bahwa jumlah total WBP mencapai 205 orang, dengan rincian 195 laki-laki dan 10 perempuan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 102 orang terlibat dalam kasus narkotika, diikuti oleh 93 orang yang menjalani hukuman pidana umum (Pidum), dan 10 orang terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi (Tipikor).
Kepala Rutan Negara, Lilik Subagiono, menyampaikan, “Sebanyak 113 narapidana mendapatkan remisi, yakni dari total 205. Remisi Umum (RU) 2 tidak diberikan kepada siapapun.” Dia menjelaskan bahwa proses ini sesuai dengan usulan sebelumnya dan telah disetujui berdasarkan jumlah yang diajukan. Dijelaskannya bahwa 113 WBP ini telah memenuhi syarat untuk menerima remisi, sementara 92 WBP lainnya belum memenuhi syarat.
“Beberapa belum diusulkan karena belum memenuhi syarat, seperti belum memiliki putusan hukum tetap atau status tahanan yang belum berubah. Selain itu, mereka belum menjalani pidana atau belum menunjukkan perilaku baik selama 6 bulan,” tambahnya.
Lilik juga menyatakan bahwa tidak ada narapidana yang mendapatkan remisi dan langsung bebas pada tahun ini.
“Tidak ada narapidana yang bebas langsung tahun ini, ini termasuk dalam RU 2. Saat ini hanya RU 1 yang diberikan, yang memungkinkan sebagian narapidana bebas,” jelasnya.
Usai memimpin upacara, Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna, mengapresiasi seluruh petugas dan WBP yang dengan khidmat mengikuti kegiatan upacara meskipun hujan turun. Ia berpesan agar momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 ini dijadikan kesempatan untuk mengubah hidup, dengan meningkatkan cinta terhadap tanah air. Menurutnya, makna kemerdekaan memiliki kedalaman dan perjuangan yang tak ternilai.
“Jangan pernah melupakan sejarah, jadikan semangat nasionalisme sebagai kontribusi untuk kemajuan bangsa,” tutupnya.(dik/ub)